KBB WIPNET – Sejumlah kegiatan sosial berlangsung di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mulai dari penyaluran bantuan sembako untuk masyarakat kurang mampu di Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, hingga pembagian insentif bagi guru PAUD di Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor. Berikut rangkuman lengkapnya:
Penyaluran Sembako di Desa Giriasih, Batujajar
Pemerintah Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat menyalurkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu. Penyaluran dilakukan di halaman kantor desa dan berupa dua karung beras dan dua liter minyak goreng untuk setiap penerima.
Kepala Desa Giriasih, Ujang S., menjelaskan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada 1.300 warga miskin dari 18 RW yang ada di wilayah desa.
“Harapan saya, masyarakat Desa Giriasih bisa lebih terbantu dengan adanya bantuan sosial ini. Semoga dapat meringankan kebutuhan sehari-hari,” ujar Kades Ujang.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat yang telah menyalurkan bantuan tersebut.
Salah satu warga penerima manfaat, Ibu Atik dari Kampung Neglasari RT 13/02, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada bapak kepala desa Giriasih beserta jajarannya. Semoga semuanya selalu sehat. Saya sangat terbantu dengan adanya sembako ini,” ujarnya.
Pembagian Insentif Guru PAUD di Desa Cijambu, Cipongkor
Sementara itu, di Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Pemerintah Desa menggelar kegiatan pembagian insentif bagi guru PAUD. Tercatat sekitar 70 guru PAUD se-Desa Cijambu menerima insentif tersebut.
Kepala Desa Cijambu, H. Ayi, menyampaikan apresiasi dan harapan agar para guru PAUD semakin semangat dan konsisten dalam menjalankan tugas mulia mendidik anak-anak usia dini.
“Guru PAUD mengawali pendidikan dari titik nol. Meskipun anggaran sangat minim, kegiatan pendidikan tetap berjalan. Alhamdulillah, semua program desa pada tahun 2025 dapat terlaksana dengan baik sesuai aturan yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dipantau dan didukung oleh beberapa unsur masyarakat desa.
(Miswanto, A. Safari, dan Wowo S.)