Ribuan Kepala Desa dan Daerah Hadiri Puncak Musyawarah Desa Nasional di Sumedang

Bagikan ke :

CIMALAKA WIPNET,- Menjadi hari bersejarah bagi desa-desa di Indonesia. Ribuan kepala desa dan kepala daerah berkumpul di Lapangan Bola Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, untuk mengikuti Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) yang merupakan puncak peringatan Hari Desa Nasional. Rabu, (15/01/2025).

Musyawarah besar ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria.

Ikuti Videonya :

Menurut La Ode Ahmad P. Bolombo, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Musdesnas tahun ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia. “Kegiatan ini melibatkan lebih dari 2.000 peserta, mulai dari kepala desa, kepala daerah, hingga perwakilan lembaga pemerintah pusat. Ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pusat dan daerah dalam memajukan desa,” ujar La Ode.

La Ode juga menambahkan, Hari Desa Nasional 2025 adalah momen pertama dalam sejarah sejak ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2024. “Peringatan ini menjadi bentuk apresiasi dari pemerintah pusat kepada desa-desa atas kontribusinya dalam mendukung inovasi, kreativitas, dan ketahanan pangan. Tema kali ini, Desa Tangguh Pangan, Indonesia Sejahtera, mencerminkan harapan besar bagi pembangunan yang dimulai dari desa,” jelasnya.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menegaskan bahwa Kementerian Desa telah mengeluarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024 yang mengatur prioritas penggunaan dana desa. Salah satu fokus utamanya adalah alokasi minimal 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan. “Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa desa-desa di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Tanpa dukungan dari seluruh kepala daerah, mustahil desa-desa kita bisa maju,” ujar Yandri.

Yandri juga mengingatkan agar dana desa digunakan dengan penuh tanggung jawab dan tidak disalahgunakan. “Jika minimal 20 persen anggaran desa digunakan untuk ketahanan pangan, maka kita akan selaras dengan Asta Cita keenam Presiden Prabowo, yakni membangun Indonesia dari desa untuk memperkuat ekonomi rakyat dan mengurangi kemiskinan,” tegasnya.

Musdesnas ini tidak hanya menjadi forum untuk membahas pembangunan desa, tetapi juga menjadi simbol pentingnya desa sebagai fondasi pembangunan nasional yang tangguh dan sejahtera. (Ubas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *