Persiapan “MENDOMI SAPO JOJONG SIPITU” Dalam Upacara Adat Budaya Pakpak

Bagikan ke :

Sejarah Rekonstruksi Rumah Adat Pakpak

Pakpak, WIPNET- Perjalanan proses rekonstruksi Rumah Adat Pakpak disebut “Sapo Jojong Sipitu” di Lebbuh Lae Meang, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara, telah menempuh penelitian oleh Frengki Simanjuntak, Freddy Simamora dan anggota tim Arsitektur Vernakular Indonesia untuk mendapatkan data dasar dari konstruksi Rumah Adat Pakpak yang asli dari sekitar lima wilayah keresidenan Pakpak Land yaitu Pegagan, Keppas, Simsim, Kelasen, dan Boang (L.van Vuuren, 1910).


Menurut sejarah bahwa kelima daerah tersebut dipecah pada masa pemerintahan kolonial Belanda ke wilayah administrasi yang berbeda menjadi Pegagan, Keppas, Simsim berada di wilayah Dairi, Kelasen berada di wilayah Humbang Hasundutan, dan Boang berada di wilayah Singkil keresidenan Aceh. Kelima wilayah tempat kelahiran etnis Pakpak tersebut sudah menjadi tanah ulayat masing-masing Marga Pakpak, walaupun kelihatannya sudah digerus oleh etnis lainnya yang telah beradaptasi (R.H. Barnes dan Andrew Gray, 1995; Jackson Preece, 2005).

Sebagai akademisi yang memiliki latar belakang disertasi Doktor konsentrasi Teologi Komunikasi Budaya Dr.Sahala Martua Solin,A.Md.,S.Th.,M.Th.,S.H., juga salah salah satu pengagas proposal pembangunan sapo jojong sipitu mendalami sejarah komunikasi budaya Pakpak sejak 2004 lalu yang telah menemukan betapa kayanya warisan adat dan kebudayaan Etnis Pakpak seperti Rumah Adatnya. Ungkapannya, “penting untuk memahami signifikansi budaya dan sejarah rumah tradisional Pakpak, karena rumah-rumah ini lebih dari sekadar struktur fisik; mereka mewujudkan identitas, kepercayaan, dan warisan komunal orang Pakpak.”

POTO GALERY …..

Demikian juga ditambahkan penuturan oleh tokoh adat budaya Pakpak, Bapak Atur Solin menjelaskan, bahwa “rumah tradisional kita itu dulu berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga, yang harus pertama dimiliki oleh keluarga Pertaki (=pemimpin wilayah kampung) dengan model panggung dan disain serta gerganya yang memberikan arti bagi karakter-karakter etnis Pakpak itu sendiri,”

Pendekar Arsitektur Nusantara: Yori Antar dan Dr. H. Matsyuhito Solin sebagai Ketua Umum Lembaga Adat Sulang Silima Marga Solin, juga Wakil Bupati Pakpak Bharat 2021-2024, meninjau langsung ke lokasi pembangunan rekonstruksi rumah adat Pakpak di Lae Meang. Sebagai Ketua Umum Sulang Silima Marga Solin, mengungkapkan kebanggaannya dan terima kasihnya kepada pihak yang berpartisipasi, terima kasih kepada Yayasan Tirto Utomo yang telah mendukung donasi sepenuhnya untuk membangun Sapo Jojong Sipitu di Lae Meang dan berharap akan datang melihat langsung dalam acara penyesahan gedung atau disebut acara adat mendomi sapo jojong. Demiikian juga Pak Yori memberikan penguatan tentang sadar budaya daerah yang harus terus berkembang melalui canelnya, hendak mengungkapkan bahwa rahasia membangun rumah adat itu terdapat pada narasi-narasi karakter ornamen dan narasi-narasi aksara budaya setempat tersebut.


Silih Frenki Simanjuntak mengungkapkan kegembiraannya atas terlaksananya rekonstruksi rumah adat Pakpak asli dalam proses pembangunan secara tradisional dan kearifan lokal hasil dari penelitiannya bersama Silih Freddy Simamora mengungkapkan,

“saya merasa senang sejak pertemuan kami dengan Pak Atur Solin tahun 201, mendapat kesepakatan untuk membangun sapo jojong sipitu yang akan disesuaikan dengan hasil penelitian kami selama lebih kurang dua tahun ini di wilayah Pakpak Land.”


Bapak Atur Solin adalah keturunan langsung dari Pertaki lebbug Lae Meang sebagai pewaris mengungkapkan sejarah tentang daerah tersebut, bahwa wilayah itu sudah menjadi daerah tinggal keturunan Solin sejak lama sehingga sangat mengetahui cerita dari orang tuanya langsung. Menurut keterangannya menceritakan bahwa berdasarkan penuturan orang tuanya cucu tertua pemangku tanah ulayat kampung Lae Meang lahir pada tahun 1936, bahwa pada tahun 1957 bapak kandungnya itu membongkar sapo jojong yang sebelumnya karena tuntutan kebutuhan keluarga yang harus pindah ke daerah lain dekat sekitar permukiman tersebut. Dan pada tahun itu juga meninggallah kakek bapak saya, sehingga beban bagi saya sejak tahun 1996 hingga bertemunya saya dengan lae Frengki Simanjuntak dan lae Freddy Simamor, bersepakat untuk merencanakan rekonstruksi Sapo Jojing ini. Setelah jadinya nanti ini maka saya akan tinggal di sini dan akan mengembangkan kebudayaan Pakpak sesuai keahlian saya, seperti melestarikan ornamen gerga Pakpak, mengebangkan pelatihan seni tari Pakpak, membuat ruang pameran artefak Pakpak/oning-oningen, dan mempromosikan makanan khas Pakpak serta lainnya kekayaan adat budaya Pakpak.


Beliau menjelaskan juga kepada saya sebagai penulis berita ini bagaimana persiapan dan langkah-langkah upacara adat Mendomi Sapo Jojong Sipitu ini nantinya di bulan Juni 2024 seperti berikut; Sukut/Pemilik akan mengisi rumah yang akan didampingi oleh Pemilik rumah adat secara kekeluargaan inti yaitu tertua (disebut perisang-isang), setelah mereka masuk ke dalam rumah Sapo Jojong, maka pihak anak perempuan keluarga inti/sukut tersebut (disebut berru) akan menyambut pihak dari keluarga paman (disebut puang) untuk masuk ke dalam rumah Sapo Jojong beserta pihak berru tadi.

Di dalam Rumah (sapo Jojong) tersebut melakukan acara adat yaitu saling memberikan makanan adat, yang dimulai oleh pihak puang memberikan makanan kepada sukut, dan demikian sebaliknya sukut memberikan makana kepada pihak puang sembari saling mengucapkan kata-kata berkat (disebut pasu-pasu).

Setelah selesai acara antara sukut dan puang, kemudian dilanjutkan oleh sukut memberikan makanan kepada pihak berru. Setelah selsai acara makan di dalam rumah (sapo Jojong Sipitu) tersebut, maka dilanjutkan acara di halaman rumah atau disebutkasean Sapo Jojong Sipitu dengan mengalunkan lagu dan tarian Pakpak diiringi dengan alat-alat music Pakpak.

Demikian singkatnya dilakukan acara khusus Adat mendomi sapo jojong diluar dari acara-acara hiburan disekitarnya. Pungkas Atur Solin sebagai Tokoh Adat Budaya Pakpak Bharat. (Sahala)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *