Kabupaten Ciamis (WIPNET),- Setiap tahun pada tanggal 25 Safar di kampung Kuta kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis diadakan perayaan Nyuguh yaitu sebuah tradisi turun temurun berupa ungkapan rasa syukur kepada sang Pencipta atas segala kebaikanNya dalam kehidupan masyarakat kampung ini yang telah mereka nikmati. Perayaan yang bertepatan dengan 29 Agustus 2024 ini ditandai dengan mengarak dan membagikan hasil pertanian serta produk produk lokal masyarakat.
Baca Juga :
- Pemerintah Kabupaten Bekasi Mulai Uji CobaProgram Makan Bergizi Gratis
- BNK Lakukan Test Urine Kepada Pegawai Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi
- Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi Selesai Rehabilitasi Total Pembangunan Jembatan Dengkeng
Dalam peringatan ini, diungkapkan pula bahwa sang Pencipta telah begitu baik memberi anugrah kepada masyarakat melalui alam yang mereka tempati dan kelola, maka dari itu masyarakat wajib memelihara dan melestarikan kebaikan alam tersebut, tidak menggunakan bahan bahan kimia dalam mengolah makanan dan mengolah lahan serta membangun dengan bahan bangunan dengan aturan yang jelas menurut adat mereka yaitu dengan sebuah batasan yang disebut ‘pamali’ yang artinya dilarang berbuat yang mengakibatkan kerusakan alam dan lingkungan mereka.
Menurut kepala adat, Warsim upacara nyuguh harus dilakukan sebelum tanggal 26 Safar dan tidak diperkenankan ada aktifitas lain dilakukan hingga puncaknya hari Selasa dan Rabu Wekasan.
Tema peringatan kali ini adalah Lestari budaya, lestari hutanku, makmur wargaku, berkelanjutan adatku.
Pj bupati Ciamis H. Engkus Sutisna beserta jajaran Forkopimda, Forkopimcam, tokoh masyarakat, budayawan, OSIS, serta para tamu penting lainnya sangat antusias mengikuti acara peringatan ini.
Dalam sambutannya Pj Bupati menyambut baik segala upaya dalam pelestarian alam dan budaya mereka selain merasa bangga beliau mengajak agar upaya pelestarian budaya seperti ini terus dilakukan sehingga wilayah ini memiliki alam yang lestari serta momen seperti ini bukan hanya sebagai perayaan budaya saja namun harus menjadi sebuah komitmen terhadap pelestarian alam lingkungan dan warisan budaya untuk generasi yang akan datang. Tatang Koswara (TK 030)