Kongres Perdana PTBIB Digelar di Bandung, Angkat Tema “Menjadi Terang dan Garam”

Bagikan ke :

Bandung WIPNET, 26 November 2024 – Perkumpulan Tumbuh Bersama Indonesia Bersaudara (PTBIB) menggelar Kongres Perdana di Bandung hari ini, dengan mengusung tema “Menjadi Terang dan Garam bagi Gereja, Bangsa, dan Negara”. Kongres ini menjadi momentum bersejarah bagi organisasi yang telah berdiri sejak tahun 2019 untuk memperkuat komitmen dan kontribusinya dalam kehidupan sosial keumatan dan pembangunan bangsa.

Baca Juga :

Ketua Panitia Kongres, Pdt. Dr. Sahala Martua Solin, menjelaskan bahwa PTBIB lahir dari diskusi terbatas antara sejumlah hamba Tuhan lintas denominasi yang kemudian berkembang menjadi wadah komunikasi bernama Group Pastorhouse. “Atas dorongan dan inisiatif beberapa tokoh gereja, kami sepakat membentuk PTBIB, yang kini telah resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM,” ujarnya.

Pdt. Sahala menambahkan, landasan filosofis PTBIB berakar pada kasih persaudaraan dalam Kristus dengan visi menjadi saksi yang baik di tengah masyarakat. “Kami ingin menghimpun potensi yang ada untuk memberikan solusi atas permasalahan sosial, mendukung ketertiban dan keamanan, serta berkontribusi pada pembangunan bangsa, khususnya di Jawa Barat,” ungkapnya.

Sejak didirikan, PTBIB secara rutin mengadakan ibadah persekutuan setiap bulan. Selain memperkuat hubungan spiritual, kegiatan ini menjadi ajang berbagi berkat, baik secara rohani maupun ekonomi, di antara para anggotanya. Semangat ini sejalan dengan nilai-nilai Firman Tuhan yang telah diwariskan sejak zaman para rasul.

“Dengan kongres ini, kami berharap dapat memperluas peran PTBIB dalam membawa perubahan positif di gereja, masyarakat, dan bangsa. Kami ingin menjadi terang yang menerangi jalan dan garam yang memberikan rasa bagi kehidupan bersama,” pungkas Pdt. Sahala.

Kongres perdana ini dihadiri oleh para pendiri, pengurus, dan anggota PTBIB, serta sejumlah tokoh masyarakat. Dalam agenda, dibahas berbagai program strategis untuk memperkuat kontribusi organisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *