WIPNET, Forum Intelektual Suku Pakpak pada hari ini Jumat 24 – 25 Mei 2024 di Mercure Hotel Jakarta melakukan Rapat kerja untuk Pembentukan Tim Teknis Penulisan Sejarah Dan Budaya Pakpak yang bertujuan untuk membuat penegakan jati diri Pakpak dan Identitas Budaya Pakpak.
Tim Teknis penulisan Rekonstruksi Sejarah dan Reinventing Budaya Pakpak ini dengan Penanggung jawab acara Bachtiar Ravenala Ujung SE, MM. Tim ini juga diketuai oleh Dr. Yade Setiawan Ujung, M.Hum, S.I.K., sebagai ketua tim yang akan memimpin tim ini dalam merekonstruksi kajian sejarah dan budaya Pakpak. Sebagai Koordinator Acara ini adalah Anna Martyna Sinamo, S.Psi., M.Psi., yang mengumpulkan para peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam penulisan sejarah dan budaya Pakpak ini.
Ada 7 (tujuh) program kerja Forum Intelektual Suku Pakpak ini yang telah melalui pengkajian akan dilaksanakan dalam rangka pelestarian dan pemajuan suku Pakpak pada masa yang akan datang.
Yade Setiawan Ujung mengatakan dalam sambutannya “kebiasaan literasi kebiasaan menulisken en mlla terjadi dalam forum intelektual suku Pakpak en mulai bagendari dekket mijolo niarien en kita biasaken menulis sejarah dan budaya Pakpak, sehingga anak-anakta kempu-kempunta kaduan boi ibettoh melalui buku-buku tertulis.” Maksudnya semua anak dan cucu suku Pakpak akan mengetahui tentang sejarah dan budayanya sendiri.
Lanjut dikatakan bahwa “Kemudian outpuna outcamna yang kita harapken dalam rekonstruksi sejarah Pakpak en, mungkin ya kita menegakkan jati diri Pakpak, bagaimana bahwa suku Pakpak itu mandiri punya Bahasa sendiri punya tradisi sendiri punya peninggalan artefak sendiri punya cerita sendiri dan Sejarah itu kita tulis kita sendiri sesuai fakta yang ada, imo tujuanta bagendari” “Kemudian berikutna yang perlu kami sampaiken isen buku en perlu ngi i publikasiken bentuk-bentuk jurnal ilmiah kita sebarken mob uku en mi seluruh wilayah silima suak suku Pakpak, i kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Humbahas, kemudian Tapteng maksudna Barus soh Aceh Singkil asa ibettoh kalak”
Arahan dari ketua pelaksana juga mengharapkan supaya semua forum kepada yang 18 orang Pakpak ini menjadi pionir-pionir Pakpak untuk melaksanakan ketujuh program kita. Sambutan Penanggung jawab acara dan forum intelektual dalam ruang pertemuan mengajak untuk menyerukan salam suku Pakpak sebanyak tiga kali “njuah-njuah…njuah-njuah…njuah-njuah…oang…oang…oang…” Beliau juga memberikan dorongan semangat kepada peserta mengatakan “bahwa forum yang kecil ini sungguh luar biasa dan menyusun program mencari fakta dari identitas suku Pakpak silima suak yang tersebar di beberapa wilayah seperti Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, barus, Aceh Singkil, Subulusalam” mengajak semua pesert dikatakan,
“bagaimana nantinya kita merealisasikan program kita semua itu kedepannya dan mencari jati di suku Pakpak oleh 18 orang ini pejuang-pejuang suku Pakpak. Ketujuh program kerja inilah yang harus dituliskan secara detail oleh tim agar kemudian dicapai sebuah kajian yang komprehensif tentang suku Pakpak dan menjadi acuan dalam pengembangan penelitian dan pelestarian Suku Pakpak pada masa yang akan datang”
Anna Martyna Sinamo sebagai kordinator acara mengatakan dengan maksudnya yang tegas “bahwa dengan adanya acara ini penulisan sejarah dan budaya Pakpak maka jati diri suku Pakpak dan indentitas suku Pakpak akan semakin kuat dan dimiliki diri dan budaya.kalak Pakpak.”
Dalam kegiatan tim penyusunan sejarah dan budaya Pakpak tersebut di pandu oleh Arta Peto Sinamo.Sebagai salah satu peserta anggota tim tersebut yaitu Sahala Martua Solin menunjukkan antusias memberikan respon dan masukan format tabel laporan presentasi hasil petencanaan program kerja setiap bagiannya yang diterima panitia dan peserta. (SM Solin)