SUMEDANG WIPNET,- Dalam rangka mendukung program prioritas pemerintah daerah untuk mengurangi angka pengangguran dan menghapus kemiskinan ekstrem di Sumedang, UPTD Balai Pelatihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berkolaborasi dengan Lapas Kelas II B mengadakan pelatihan kerja terampil. Acara ini dihadiri oleh Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, yang secara resmi membuka pelatihan pada Rabu (10/7/2024).
Pelatihan kerja ini diikuti oleh 90 peserta, termasuk 18 warga binaan Lapas Kelas II B. Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga para peserta dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri setelah menyelesaikan pelatihan.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Yudia Ramli menekankan pentingnya pelatihan kerja sebagai salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem di Sumedang. “Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan oleh industri, sehingga mereka memiliki peluang lebih besar untuk bekerja dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Yudia.
Kerjasama antara Disnakertrans dan Lapas Kelas II B ini menunjukkan komitmen kedua lembaga dalam memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan serta masyarakat umum untuk meraih masa depan yang lebih baik. Pelatihan ini mencakup berbagai bidang keterampilan, seperti menjahit, mekanik, pertanian, dan teknologi informasi.
Kepala UPTD BLK Disnakertrans, Irfan Maulana, mengungkapkan bahwa pihaknya berusaha menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. “Kami ingin memastikan bahwa setiap peserta memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja. Selain itu, kami juga memberikan pembekalan soft skills seperti etika kerja dan komunikasi yang sangat penting dalam dunia profesional,” jelas Irfan.
Para peserta pelatihan menyambut baik program ini dan berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki kehidupan mereka. Salah satu peserta, Rina (28), mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan menjahit. “Ini adalah kesempatan bagi saya untuk belajar keterampilan baru dan membuka usaha sendiri. Saya berharap bisa membantu ekonomi keluarga setelah menyelesaikan pelatihan ini,” kata Rina.
Dengan adanya pelatihan kerja ini, pemerintah daerah Sumedang berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya, sekaligus memberikan harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pj Bupati Yudia Ramli menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin kompleks. “Pelatihan ini diharapkan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja saat ini, sehingga para peserta lebih siap dan mampu memenuhi kebutuhan industri dan bisnis yang terus berkembang,” katanya.
Dikatakan Yudia, kegiatan pelatihan ini berimplikasi positif memberikan efek domino yang sangat luar biasa terhadap program prioritas yang telah diusung Pemda bersama Forkopimda terkait penghapusan kemiskinan ekstrem. “Apalagi dengan melibatkan warga binaan seperti ini, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka agar dapat memperoleh kembali posisi sebagai anggota masyarakat bertanggung jawab dan bermanfaat serta memiliki kontribusi pada lingkungannya,” katanya..
Kepala Disnakertrans Taufik Hidayat mengatakan, pelatihan yang sumber anggarannya dari DBHCHT Tahun 2024 ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal agar mereka mampu bersaing dan memanfaatkan peluang kesempatan kerja yang ada dengan berbasis kompetensi. “Ada lima paket pelatihan yaitu pelatihan Basic Office service sepeda motor injeksi, pelatihan pembuatan roti dan kue, pelatihan perakitan atau mebel, pelatihan pembuatan roti dan kue,” ujarnya
Penulis : Ubas