GARUT, Tarogong Kidul WIPNET– Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, membuka resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tingkat Kabupaten Garut, yang digelar di Aula Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA), Selasa (9/10/2024).
Baca Juga :
- Upacara Peringatan HUT ke-79 TNI di Garut Berlangsung Khidmat dan Meriah
- DPRD Kabupaten Garut Tetapkan Alat Kelengkapan Periode 2024-2029
Rakor ini bertujuan memperkuat sinergi antarstakeholder dalam mempersiapkan penilaian P2WKSS 2024 di Desa Cipancar, Kecamatan Leles sebagai titik lokasi fokus (lokus).
Sekda Nurdin Yana menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk membangun Desa Cipancar. Menurutnya, pembinaan terhadap Desa Cipancar sudah berjalan lama. Rakor ini bertujuan agar semua pihak bisa bahu-membahu melakukan intervensi sesuai kebutuhan di lapangan.
Nurdin berharap, program P2WKSS tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa. Ia juga menekankan agar seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mendukung keberhasilan program tersebut.
“Sebut saja (contoh) pertanian bagaimana caranya implementasi misalkan Harum Madu (atau) Halaman Rumah Manfaat Terpadu untuk kepentingan itu, bisa menjelma dalam kehidupan mereka, sehingga mereka untuk kebutuhan sebut saja misalkan sayur tidak perlu lagi beli ke sana (luar),” jelasnya.
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menambahkan, rakor ini menjadi ajang evaluasi persiapan menjelang penilaian P2WKSS tingkat Provinsi Jawa Barat yang dijadwalkan pada November mendatang. Ia berharap seluruh pihak terbuka terhadap evaluasi dan siap menindaklanjuti hal-hal yang masih kurang.
“Mana kira-kira yang masih belum, yang masih kurang, yang perlu untuk segera ditindaklanjuti, agar nanti pada saat penilaian tidak terlalu tergesa-gesa untuk menyiapkan segala sesuatunya,” tutur Yayan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DPPKBPPPA, Iryani, menjelaskan bahwa program P2WKSS bertujuan untuk mengintervensi desa yang memiliki masalah sosial dan kesehatan, seperti kemiskinan, pengangguran, dan stunting. Menurutnya, inovasi dalam intervensi menjadi faktor penting dalam penilaian, sehingga diharapkan semua pihak, termasuk SKPD dan organisasi masyarakat, dapat turun langsung membantu Desa Cipancar.
Ia mengungkapkan selain intervensi dari multi stakeholder, inovasi yang diusung dalam intervensi lokasi P2WKSS juga akan menjadi poin yang cukup tinggi. Dengan demikian, Ia berharap, semua pihak mulai dari SKPD hingga organisasi masyarakat dan lembaga lainnya, bisa terjun langsung berembuk melaksanakan intervensi kepada Desa Cipancar.
(Yadi / Huis.)