CIKARANG PUSAT – WIPNET. Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi terus bergerak melakukan normalisasi saluran irigasi di 33 titik di wilayah Kabupaten Bekasi. Pengerukan dan pembersihan sungai tersebut sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi kekeringan lahan pertanian yang mengancam kehidupan para petani di Kabupaten Bekasi. Hal ini disampaikan oleh Kadis SDABMBK Henri Lincoln kepada WIP Senin,(09/09/2024).
Baca Juga :
- Atasi Kekeringan Lahan Pertanian, Pemkab Bekasi Lakukan Normalisasi Sungai di Pebayuran
- BPBD Kabupaten Bekasi Distribusikan 5.000 Liter Air Bersih di Desa Bantarjaya
Pengerukan sungai dan saluran di Kabupaten Bekasi dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah, seperti banjir, pendangkalan, dan memperlancar aliran sungai dan saluran tersebut. Selain itu Normalisasi saluran tersebut juga agar bisa membuka dan mempercepat penyaluran air ke area persawahan yang mengalami kekeringan dibeberapa tempat. Kita melihat banyak tumpukan sampah di sedimen dasar sungai, saluran yang dilalui air tersebut sehingga mengganggu kelancaran air mengalir. Disis lain juga dengan dilakukannya normalisasi saluran tersebut juga bisa mengurangi banjir yang terjadi bila kelak musim penghujan tiba waktunya. Artinya air bisa langsung tersalurkan ke sungai yang lebih besar tanpa mengalami gangguan akibat menebalnya lumpur disaluran tersebut.
Berikut kegiatan normalisasi yang sudah dilaksanakan oleh Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi pada Rabu, 4 September sampai Sabtu, 7 September 2024.
- Normalisasi Saluran Sekunder (SS) Sukatani di Kecamatan Cikarang Utara dan Karangbahagia, sepanjang 150 meter, 400 meter dan 550 meter.
- Normalisasi Bendung Kedung Gede (BKG) Kecamatan Pebayuran sepanjang 790 meter, 1.630 meter dan 2.250 meter.
- Normalisasi SS Srengseng Hilir Kecamatan Cikarang Barat, sepanjang 300 meter, 430 meter dan 480 meter.
- Normalisasi SS Bulak Mangga Kecamatan Cikarang Barat sepanjang 700 meter dan 1.600 meter.
- Normalisasi SS Pulosirih Kecamatan Sukakarya sepanjang 220 meter dan 420 meter.
Selain di lokasi tersebut, Dinas SDABMBK juga melakukan kegiatan normalisasi di berbagai titik lainnya, dalam rangka percepatan penanggulangan bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi.
Di sisi lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat, hingga Kamis, 5 September 2024, kekeringan lahan pertanian masih terjadi di 54 desa yang tersebar di 14 Kecamatan, dengan luas 2.652 hektar.
Jumlah tersebut menurun hampir 50 persen dari sebelumnya seluas 4.246 hektar, setelah Pemkab Bekasi secara masif melakukan normalisasi irigasi di berbagai titik. Doakan agar upaya dan kerja keras yang sudah dilakukan Pemkab Bekasi dapat berjalan dan berhasil dengan baik demi masyarakat Kabupaten Bekasi khususnya para petani kita. ROBERT ST