Garut WIPNET – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Cisurupan menggelar kegiatan bertajuk Deklarasi Bela Pesantren dan Kiai. Acara ini menjadi momentum penting bagi warga Nahdlatul Ulama untuk memperkuat komitmen dalam menjaga marwah pesantren dan ulama sebagai pilar moral bangsa.
FOTO GALERY :




Kegiatan yang diprakarsai oleh Ansor dan Banser PAC Cisurupan ini dihadiri oleh Forkopimcam Cisurupan, Camat Cisurupan, Kepala KUA, Kepala Desa Tambakbaya, tokoh pesantren, guru madrasah, serta santri se-Kecamatan Cisurupan dan Sukaresmi. Hadir pula perwakilan dari Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, Ansor, dan Banser.

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh MC Aj. Sopyan, S.Pd, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Trio Qori Garut: Ust. Sandi Marwan, Ust. Yadi Nurjaman, dan Ust. Soni Hasani Fahmi. Acara kemudian dilanjutkan dengan tawasul yang dipimpin oleh Aj. Ahiid, S.Pd.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Eep Hanapi, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk semangat santri untuk terus menjaga pesantren dan ulama dari berbagai tantangan zaman.
“Santri tidak hanya berperan di dunia pendidikan agama, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai kebangsaan dan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Cisurupan, Riki Nugraha, S.Pd, menegaskan bahwa Ansor dan Banser berkomitmen menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah serta memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan akhlak dan perjuangan.
“Deklarasi ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk terus berkhidmat kepada agama, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Puncak acara diisi dengan mauidzoh hasanah oleh KH. Aceng Abdul Mujib, M.Ag, selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut. Dalam tausiahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga keikhlasan, memperkuat ukhuwah, serta meneladani perjuangan para kiai dan santri terdahulu.
“Santri harus tampil sebagai teladan dalam berilmu, berjuang, dan berakhlak. Pesantren adalah benteng moral dan spiritual bangsa yang harus kita jaga bersama,” pesan KH. Aceng Abdul Mujib.
Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Abdul Qodir, selaku Ketua MUI Desa Tambakbaya. Doa tersebut dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, kemajuan pesantren, dan keberkahan seluruh peserta yang hadir.
Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Dengan semangat “Jihad Santri Jayakan Negeri”, GP Ansor dan Banser Cisurupan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keutuhan NKRI serta meneruskan perjuangan para ulama dan kiai pendahulu
wartawan liputan : Sri/Arief
