Kadis Perkimtan Kabupaten Bekasi Dukung Penuh Program Unggulan Bupati Bekasi

Bagikan ke :

Cikarang Pusat – WIPNET. Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi siap mendukung Penuh dan mensukseskan program yang dicanangkan oleh Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, SH. Salah satunya Penyelesaian Pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni (Rutilahu) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD-S). Hal ini di sampaikan kepada WIP Kamis (15/05/25).

Dalam targetkan 2 program unggulan tersebut, Pembangunan Rumah Tidak layak Huni (Rutilahu) dan program Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) atau WC Disperkimtam akan mengerjakannya dengan sebaik-baiknya dan cepat demi kepastian pelayanan kepada masyarakat.

Program dan pengerjaan ini juga untuk mendukung program utama Pemkab Bekasi dalam hal ini Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, SH. Bupati Bekasi dalam pemaparannya bahwa program dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi stunting di Kabupaten Bekasi memiliki slogan Bangkit, Maju dan Sejahtera demi masyarakat yang lebih baik.

“Program Rutilahu dan SPALD-S merupakan bagian dari program Pemerintah untuk membantu masyarakat yang dianggap rumahnya tidak layak huni menjadi layak huni,” terang Kadis Perkimtan Nurchaidir dengan penuh semangat.

Lebih lanjut maksud Layak huni, kata Nurchaidir yang utama adalah pembangunan lantai, dinding, atap, karena kalau monokat (isian) atau aksesoris yang lain itu hanya pelengkap dan membangun dengan sistem gotong royong.
Rutilahu seperti halnya membangun dan merehab dengan sistem gotong royong. Pemerintah memberikan bantuan untuk merangsang masyarakat yang mendapatkan bantuan supaya ikut bersama sama membangun rumahnya, tutur Nurchaidir.

Diungkapkan Nurchaidir bahwa tahun 2026 mendatang, anggaran untuk program Rutilahu akan dinaikkan jadi Rp.40 juta per unit dari yang sekarang saat ini Rp20 juta per Unitnya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu secara finansial, dan menurut kriteria yang ditetapkan Pemkab Bekasi.

Alasan anggaran Rutilahu akan dinaikkan jadi Rp40 juta adalah Inflasi dan berjalannya waktu harga material naik terus. Sementara kita dari tahun 2019 anggaran Rutilahu tidak pernah naik, jadi sekarang disesuaikan dilapangan mengenai harga-harga,” tuturnya.

Lebih lanjut Nurchaidir mengatakan bahwa untuk Rp40 juta itu belum bisa dianggarkan tahun ini, karena sudah terlanjur tersosialisasikan dengan anggaran Rp20 juta dengan jumlah sebanyak 1,670 Unit Rumah di APBD murni tahun 2025 ini. Dan sekarang lagi disusun aturan Bupati nya supaya nanti bisa ke Rp.40 juta.

Masih kata Nurchaidir, jumlah 1.670 Unit Rutilahu itu, tersebar dimasing-masing Desa, ada Desa yang kebagian 15 unit ada juga yang kebagian 20 Unit Rutilahu yang bersifat menstimulasi/ merangsang supaya warga atau masyarakat ada keinginan untuk menovasi rumah mereka sendiri.

“Kemudian menarik keluarganya atau tetangganya atau bahkan Pemerintah Desa untuk bergotong-royong merubah rumahnya menjadi layak huni dari sebelumnya tak layak huni, ungkapnya.

Selain program Rutilahu, ada juga program sanitasi lingkungan seperti Jamban atau WC di masing – masing rumah. Kita juga akan membantu masyarakat agar mempunyai WC disetiap rumah, supaya tidak melakukan BAB sembarangan, seperti halnya di daerah Cikarang Selatan Desa Serang dan lainnya, ucap Nurchaidir.

Dengan adanya WC, disetiap rumah dapat juga membantu mengurangi stunting dan program ini sebenarnya sudah berjalan, tetapi penyelesaian target agak lambat, karena ada penyesuaian sumber dana.

Untuk anggaran, tambah Nurchaidir, pengerjaan WC di setiap rumah senilai Rp15 juta, diantaranya pembangunan dinding dengan ukuran 2×2 M plus kloset, septik tank dan kran air, bila mana terdapat jalur air seperti halnya air PDAM atau Jet pump.

“Untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi stunting di setiap Dinas terkait harus saling bersinergi supaya program ini bisa berjalan bagus. Tentunya kalau dari Disperkimtan hanya sebatas sarananya saja, kalau sarananya sudah layak tentunya salah satu poin untuk mengurangi kemiskinan dan stunting,” pungkasnya. ADV/ROBERT ST

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *