Kabupaten Ciamis (WIP)
Situs Gunung Susuru merupakan tempat penting bagi sejarah perkembangan kabupaten Ciamis dan kota Banjar. Terletak di dusun Bunder desa Kertabumi kecamatan cijeungjing kabupaten Ciamis. Menjadi penting untuk dikunjungi bukan hanya karena keunikan dan keindahannya, melainkan sebagai bukti sejarah dan peradaban masa lalu yang telah ada sejak jaman Megalitikum dan Neolitikum.
Tempat seluas 7 hektar yang diapit oleh dua sungai yaitu Cileueur dan Cimuntur memiliki 3 goa, dan sebuah sumur tua memang begitu eksotik dan menyejukkan namun yang terpenting lagi adalah nilai dan bukti bukti sejarah yang dimilikinya.
Situs kerajaan Galuh Kertabumi ini didirikan oleh Puteri Tanduran Ajeng yang merupakan puteri raja Galuh Salawe bernama Sanghyang Cipta yang menikah dengan Rangga Permana keponakan Geusan Ulun, pangeran kerajaan Sumedang Larang.
Dinamakan gunung Susuru, tempat ini banyak ditumbuhi oleh bunga Susuru yaitu sejenis kaktus yang banyak tumbuh di daerah ini. Susuru ini dipercayai merupakan tumbuhan penghias taman dan pohon pagar bagi kerajaan Galuh Kertabumi ini.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Gunung Susuru merupakan bekas pusat ritual kerajaan, hal ini diperkuat dengan penemuan Menhir dan Dolmen dan terdapat pula 4 Punden Berundak yang susunannya masih utuh yang kini dikenal dengan sebutan Batu Patapaan. Patapan 4 ini diduga sebagai Sarkofagus (batu peti kubur) karena ketika digali di bawahnya terdapat batu penyangga mayat. Bukti tersebut memperkuat bahwa Situ Gunung Susuru ini peninggalan kebudayaan megalitikum sedangkan temuan kapak batu, manik manik, pecahan keramik merupakan ciri peninggalan peradaban Neolitikum yang diperkirakan berkembang 1.500 tahun sebelum Masehi.
Namun sangat disayangkan situs yang begitu penting ini kini tidak terurus dan terkesan tidak dipedulikan, semoga tulisan ini menjadi motivasi bagi masyarakat, pengelola dan instansi terkait untuk mencurahkan perhatian bagi perawatan dan pengelolaan tempat ini.
(Tatang Koswara- TK 030/390)