CIKARANG PUSAT – WIPNET. Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Masaki Yasushi di Kantor Bupati Bekasi, Komplek Pemkab Bekasi Cikarang Pusat, pada Jumat (28/6/2024).
Dani Ramdan mengatakan pertemuan tersebut dalam rangka membicarakan penguatan ekonomi antara Kabupaten Bekasi dan Jepang.
“Kerjasama antara Jepang dan Indonesia, khususnya Kabupaten Bekasi, merupakan kerjasama strategis di bidang ekonomi, infrastruktur, peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal, maupun pengembangan wisata Industri,” kata Dani Ramdan.
Menurutnya setelah berdiskusi dengan Dubes Mr Masaki Yasushi, Pemerintah Jepang sangat mengapresiasi Pemkab Bekasi yang memberikan layanan serta akses bagi sekitar 2.500 warga Jepang yang menjadi investor maupun bekerja di Kabupaten Bekasi.
Dani menuturkan, di bidang infrastruktur, Jepang akan berkontribusi membangun Mass Rapid Transit (MRT) dengan pintu Barat di Tangerang-Balaraja dan pintu Timur di Bekasi yang akan dimulai peletakan batu pertamanya pada Bulan Agustus 2024.
“Duta Besar Jepang menyampaikan apresiasi dan terima kasih dan berharap ke depan layanan-layanan seperti ini bisa dilanjutkan, baik untuk kenyamanan pribadi maupun bisnis perusahaannya. Dan itu sudah jadi concern kita karena kehadiran masyarakat Jepang sudah memberikan manfaat,” jelasnya.
Mengenai bidang peningkatan kompetensi tenaga kerja, lanjutnya, Jepang akan bersedia membantu menyiapkan guru bahasa Jepang untuk melatih di sekolah SMK-SMA di Kabupaten Bekasi.
Dani Ramdan menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bekasi, berencana akan menambah ekstrakurikuler di SMK dan SMA dengan bahasa Jepang untuk kesiapan angkatan pelajar yang ingin bekerja ke Jepang.
Selain itu hal tersebut juga membantu dalam pertukaran budaya dan bahasa Jepang.
“Karena kita melihat SDM yang dikirim ke Jepang juga secara mentalitas, keahlian keterampilan dan disiplinnya menjadi betul-betul bagus. Nah untuk di Indonesianya bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan Jepang. Kita akan dorong untuk sekolah ada ekstra kurikuler bahasa Jepang dengan institusi Jepang yaitu Jepang Language Partners,” tuturnya.
Mengenai pengenalan wisata Industri, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah membicarakan agar ditingkatkan kerjasamanya pada perusahaan-perusahaan Jepang di Kabupaten Bekasi. Bahkan Dubes Jepang mempersilahkan Pemkab Bekasi mengenalkan langsung dalam event-event budaya Jepang seperti event Jakarta Matsuri, dan Bekasi Matsuri.
“Karena memang mereka belum kenal, kami sampaikan kalau wisata alam memang masih perlu dikembangkan lagi, tetapi yang potensial ini wisata Industri sebagai ciri khas Kabupaten Bekasi. Dubes Jepang akan mendorong perusahan seperti Honda, dan lainnya untuk membuka diri menjadi destinasi wisata Industri,” jelasnya. ROBERT ST